21 Kecamatan di Jakarta Berpotensi Terdampak Longsor, Ketua Komisi D DPRD DKI Imbau Warga Tingkatkan Kewaspadaan

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike meminta seluruh pihak terkait untuk meningkatkan kewaspadaan adanya potensi longsor di 21 kecamatan di Jakarta selama bulan Februari 2025.

Yuke mengimbau masyarakat agar melaporkan kepada aparat pemerintahan setempat jika di wilayahnya rawan terjadi longsor.

Kita harus mengantisipasi, kalau memang ada indikasi-indikasi ada yang kira-kira bakal longsor atau yang mungkin ada curahan hujan tinggi yang bisa mengakibatkan pergerakan tanah itu harus segera menginformasikan agar kita bisa mengantisipasi,” ujar Yuke, Jumat (7/2/2025).

Politikus PDIP itu pun menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam mengidentifikasi potensi longsor di lingkungan tinggalnya.

Informasi terkait potensi longsor juga perlu disosialisasikan secara masif kepada masyarakat, mengingat tidak semua warga memiliki akses atau terbiasa memantau informasi dari BMKG maupun BPBD.

BMKG, BPBD, serta kalau ada Kampung Tanggap Bencana dan lain-lain sudah mengimbau jauh-jauh hari terkait potensi itu dengan melibatkan aparat setempat, termasuk juga kelurahan, RT, RW untuk memantau setiap lokasi yang rawan longsor, khususnya di pinggiran kali,” tuturnya.

Selain itu, Yuke juga menekankan pentingnya pemberian pelatihan dari dinas terkait agar masyarakat semakin memahami langkah-langkah mitigasi yang perlu dilakukan dalam menghadapi berbagai potensi bencana.

Mudah-mudahan lebih paham lagi masyarakat terkait mitigasi apabila terjadi sesuatu. Sebab, Jakarta atau Indonesia sebetulnya memang wilayah rawan bencana,” ungkapnya.

Yuke berharap, dengan sosialisasi yang baik, masyarakat tidak hanya menjadi lebih siap, tetapi juga tidak panik dalam menghadapi potensi bencana.

Ia juga mendorong BPBD untuk menjadi motor penggerak dalam menyosialisasikan berbagai bentuk antisipasi dan mitigasi bencana kepada masyarakat.

Kalau itu disosialisasikan dengan baik, tidak menimbulkan kepanikan-kepanikan. Jadi orang-orang bisa lebih prepare dan siap pada saat ada kejadian-kejadian seperti itu,” pungkasnya.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengeluarkan info prakiraan wilayah potensi tanah longsor yang terjadi di 21 kecamatan di 4 wilayah Jakarta selama bulan Februari 2025.

Untuk itu, BPBD meminta para lurah, camat, dan masyarakat untuk tetap mengantisipasi adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal.

Adapun 21 kecamatan di DKI Jakarta berada di Zona Menengah – Tinggi potensi terjadinya tanah longsor, yaitu:

1. Jakarta Barat, meliputi wilayah Kecamatan Kembangan.
2. Jakarta Pusat, meliputi wilayah Kecamatan Menteng.
3. Jakarta Selatan, meliputi wilayah Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, Pesanggrahan, Tebet.
4. Jakarta Timur, meliputi wilayah Kecamatan Cakung, Cipayung, Ciracas, Duren Sawit, Jatinegara, Kramatjati, Makasar, Matraman, Pasar Rebo, Pulo Gadung. (*)

Artikel Naik di Akuratco dengan LINK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *